Sambal teri begitu digemari bukan cuma karena enak dan gurih. Tapi, juga karena praktis.
Makanya, gak heran banyak yang menjadikan sambal satu ini sebagai persediaan di rumah selama bulan Ramadhan.
Tapi, entah kenapa masih banyak juga yang salah dalam menyimpan sambal ini. Alhasil, sambal menjadi gampang basi. Kalau udah basi, pasti langsung dibuang. Kan sayang banget.
Nah, gak mau kan sampai hal itu terjadi sama kamu?
Kalau gitu, kamu harus simak tips menyimpan sambal teri berikut!
Sebelum kita membahas bagaimana cara menyimpan yang benar, sebaiknya kita juga membahas mengenai sambal yang berkualitas. Soalnya sambal yang berkualitas akan lebih tahan lama.
Pertama, pastikan kamu membuat sambal menggunakan bahan-bahan yang segar.
Hindari menggunakan bahan-bahan yang layu apalagi yang mulai membusuk. Selain mempengaruhi rasa, juga mempengaruhi keawetannya.
Kedua, gunakan alat-alat yang bersih.
Pastikan alat yang kamu gunakan kayak cobek, ulekan, wajan, spatula, pisau, dan lainnya bersih dari debu dan kotoran. Soalnya kotoran yang menempel akan membuat sambal gampang basi.
Ketiga, pastikan kamu mengulek sambalnya secara manual ya. Alias menggunakan cobek.
Jangan menggunakan blender atau food choper. Soalnya ketika kamu menggunakan blender, maka kamu akan menambahkan air. Penambahan air inilah yang akan mengundang tumbuhnya jamur.
Jadi, sebelum disimpan sebaiknya kamu juga memperhatikan hal ini ya. Selain itu, kamu juga perlu tahu ciri-ciri sambal yang udah basi.
Setelah kamu yakin sambal teri ulek buatanmu berkualitas, maka kamu wajib banget simak tips menyimpan sambal berikut ini!
Daftar Isi
Dinginkan Sambal Teri Pedas Terlebih Dahulu
Setelah sambal selesai dibuat, jangan langsung ditaruh di dalam wadah, ya. Dinginkan sambal teri pedas terlebih dahulu.
Ketika sambal yang masih panas langsung ditaruh di dalam wadah, maka uapnya akan menempel dan mengembun.
Alhasil, wadah akan menjadi lembap. Kalau wadahnya lembap, otomatis sambal akan dengan mudah ditumbuhi jamur.
Kalau jamur tumbuh, ya udah deh, mau gak mau sambal akan cepat basi.
Nah, kalau kamu gak mau hal itu terjadi, sebaiknya diamkan sambal terlebih dahulu ya. Biar uapnya berkurang atau hilang. Sehingga, nantinya sambal akan jauh lebih awet.
Simpan Sambal dalam Wadah Kedap Udara
Pemilihan wadah juga berperan penting terhadap keawetan sambal. Pilihlah wadah yang bisa tertutup rapat alias kedap udara.
Kamu bisa pakai jar atau stoples yang tentunya bisa ditutup rapat ya. Pastikan sebelum digunakan, wadah bersih dan kering.
Periksa juga apakah wadah masih dalam keadaan baik atau enggak. Soalnya, kalau sedikit saja ada celah pada wadah. Itu bisa menjadi jalan keluar masuknya udara. Sehingga bisa mempengaruhi rasa sambal.
Hindari Sinar Matahari Langsung
Selain kelembapan, “musuh” yang juga harus dihindari adalah sinar matahari langsung. Sinar matahari akan membuat suhu makanan bertambah.
Ini kurang bagus. Soalnya menurut Suara, bakteri akan berkembang biak. Sehingga akan merusak makanan sekaligus memperpendek “umur” makanan.
Ketika makanan udah rusak, maka nutrisi yang terkandung di dalamnya juga akan berkurang. Bahkan lebih parahnya gak ada lagi nutrisi yang tersisa.
Simpan dalam Kulkas atau Freezer
Kalau kamu pengen sambal terinya lebih tahan lama, kamu bisa simpan di dalam kulkas atau freezer. Dengan cara ini, sambal buatan kamu akan awet hingga satu sampai dua bulan.
Soalnya makanan yang disimpan di dalam kulkas atau freezer akan terhindar dari pertumbuhan bakteri dan jamur. Tapi, kalau bisa disimpannya dalam kategori yang sama ya. Misalnya, makanan sama makanan lagi.
Kalau kamu gak mau ribet nyimpen sambal teri, kamu bisa coba sambal teri dalam kemasan.
Kamu bisa coba Uleg Sambal Teri Finna. Selain praktis dan awet, sambal yang satu ini juga enak disajikan dengan aneka hidangan.
Gunakan Sendok saat Mengambil Sambal
Saat mengambil sambal, pastikan menggunakan sendok yang bersih dan kering, ya. Hindari menggunakan sendok bekas.
Soalnya, rasa sambal akan terkontaminasi. Selain merusak rasa sambal, keawetan sambal juga akan berkurang.
Nah, itulah tips menyimpan sambal teri biar lebih awet. Jadinya, bisa kamu konsumsi kapan aja selama bulan puasa. Yuk, mulai dipraktikkan!