Nikmatnya sambal terasi menjadi godaan yang sulit untuk ditolak. Apalagi di bulan puasa kayak gini. Aromanya yang sedap pasti bikin kamu ngiler.
Belum lagi kalau dimasaknya ketika jam-jam rawan pas menjelang magrib. Benar-benar godaan yang luar biasa.
Alhasil, saat jamnya berbuka puasa, kamu akan “lepas kendali”. Kamu akan buru-buru menyantap sambal yang tadi udah dibuat. Padahal, hal kayak gini tuh kurang baik, lho.
Nah, biar tetap aman, kamu perlu menerapkan cara berikut ini!
Daftar Isi
Jangan Makan Sambal Terasi Mentah saat Perut Kosong
Cara aman pertama yang mesti kamu lakukan adalah dengan menghindari makan sambal terasi mentah saat perut sedang kosong.
Setelah kurang lebih 13 jam berpuasa pasti kita membutuhkan makanan dan minuman untuk mengembalikan energi. Tapi, sayangnya banyak dari kita yang lupa diri.
Alhasil, apa pun makanan dan minuman yang ada di depan mata “dihajar” satu per satu. Termasuk sambal yang tadi udah dibuat. Malah paling parahnya belum ada asupan yang masuk, sambalnya langsung kita cocol.
Sebaiknya, isi perut kamu sama camilan atau takjil terlebih dahulu. Misalnya dengan makan buah kurma. Gak usah banyak-banyak, cukup 3 buah aja.
Makan Sambal Terasi Ulek dengan Porsi yang Cukup
Walaupun cabe dalam sambal memiliki berbagai manfaat yang baik bagi tubuh. Tetap saja kamu harus mengonsumsi sambal dalam jumlah atau takaran yang pas alias gak berlebihan.
Makan sambal terasi ulek dengan porsi yang cukup akan membuat kamu terhindar dari sakit perut, lho.
Pilih Tingkat Kepedasan Sambal
Cara aman yang harus kamu praktikkan berikutnya adalah menyesuaikan level atau tingkat kepedasan sambal. Makanlah sambal yang sekiranya kamu mampu untuk memakannya.
Soalnya kalau cabe atau sambal yang kamu makan melebihi batas toleransi pedas yang kamu punya, gak baik juga buat kesehatan.
Makanya buatlah atau pilihlah sambal yang enak dan pedasnya pas. Kayak Uleg Sambal Terasi Finna. Rasanya gak usah diragukan lagi. Pedasnya mantap tapi tetap nikmat. Sehingga, kamu tetap enjoy memakannya.
Minum Susu Setelah Makan Sambal Terasi
Untuk yang belum terbiasa, makan sambal akan menyebabkan lidah dan perut “terbakar”. Sensasi terbakar ini muncul akibat senyawa Capsaicin yang ada dalam cabe.
Kamu bisa mengatasi hal tersebut dengan minum susu. Susu memiliki kandungan protein yang disebut Kasein. Kasein ini akan memecah dan melarutkan Capsaicin yang tertinggal pada lidah dan saluran pencernaan.
Sehingga, sensasi terbakar tersebut akan “padam”. Kamu bisa juga mencoba produk sejenis susu kayak yoghurt dan es krim. Atau kalau kamu suka, kamu juga bisa minum air lemon. Efeknya juga sama kok kayak susu.
Beristirahat Sejenak
Setelah makan dengan sambal khas Sunda ini, sebaiknya kamu beristirahat sejenak. Habis itu, baru bisa melanjutkan berbagai aktivitas atau ibadah.
Duduklah dengan santai sekitar 15-20 menit. Jangan berbaring atau rebahan, ya. Soalnya akan menyebabkan timbunan lemak.
Ketika beristirahat, otak akan memusatkan energi pada sistem pencernaan. Sistem pencernaan akan bekerja untuk menyerap berbagai nutrisi dari berbagai makanan termasuk dari sambal. Nutrisi yang diserap akan berubah menjadi energi.
Nah, itulah beberapa cara atau tips aman mengonsumsi sambal bercita-rasa pedas-gurih ini ketika berbuka puasa. Pastikan kamu mempraktikkan cara-cara tersebut, ya.
Selain itu, kamu juga perlu mengimbangi sambal terasi dengan berbagai sayur. Biar makanmu semakin nikmat. Dan tentunya nutrisi yang didapat juga beragam. Sehingga, kamu bisa menjalankan ibadah puasa dengan lancar.