Siapa coba yang gak kenal sama sambal ijo? Kalau kalian pencinta nasi padang, pastinya udah gak asing lagi ya sama sambal satu ini.
Yup, sambal ijo emang selalu jadi menu pelengkap yang enak disajikan dengan berbagai hidangan khas Minang, seperti rendang, ayam pop, dan singkong rebus.
Sambal ini akan selalu hadir di setiap rumah makan padang ya. Rasanya yang gak terlalu pedas, bakalan ngeblend banget sama masakan khas Minang yang sudah pedas.
Gak melulu soal nasi padang, sambal ini juga banyak dikreasikan dengan berbagai menu lainnya. Seperti cumi pete sambal ijo, nasi goreng sambal ijo, dan masih banyak lagi.
Ada banyak jenis cabe ijo yang bisa kamu kreasikan jadi bahan sambal ini. Apa aja? Yuk disimak!
Daftar Isi
Cabe Rawit Ijo untuk Bahan Sambal Ijo
Jenis cabe yang pertama adalah cabe rawit ijo.
Kalau kamu sering jajan gorengan, kamu pasti udah gak asing sama jenis cabe ini. Rasanya yang gak terlalu pedas, bisa langsung kamu makan dengan berbagai aneka gorengan seperti bakwan, tahu sumedang, dan tempe mendoan.
Selain bisa dimakan langsung, cabe berukuran kecil ini juga bisa kamu jadikan sebagai bahan sambal cabe ijo rawit dengan tambahan kecap manis. Beuhhh… tinggal kamu siapkan aja ikan bakarnya, ya.
Cabe rawit sebenarnya memiliki dua jenis. Ada jenis cabe rawit hijau dan juga merah. Untuk cabe rawit hijau, rasanya tidak terlalu pedas bila dibandingkan dengan cabe rawit merah.
Berbeda dengan jenis cabe lainnya, warna hijau pada cabe rawit bukan menandakan umur cabe yang masih muda, melainkan memang jenisnya yang berwarna hijau, ya.
Cabe Keriting Ijo
Cabe keriting ijo merupakan jenis cabe merah keriting yang masih berumur muda atau belum matang.
Sama seperti cabe rawit ijo, cabe keriting ijo juga memiliki rasa yang tidak terlalu pedas bila dibandingkan dengan cabe keriting merah.
Biasanya, cabe ini dimasak berbarengan dengan cabe ijo besar untuk dibuat jadi sambal ijo yang lezat.
Cabe Ijo Besar
Nah, jenis cabe ijo besar juga sama seperti cabe keriting tadi. Warnanya yang hijau menunjukkan umur cabe yang masih muda alias belum terlalu matang.
Walaupun begitu, cabe jenis ini juga sering dijadikan sebagai bahan untuk sambal cabe ijo besar maupun tumisan bersama dengan cabe rawit dan cabe keriting.
Ciri dan tekstur cabe ijo besar hampir tidak berbeda dengan jenis cabe merah. Hanya warna saja yang membedakan dan menunjukkan tingkat kematangannya.
Cabe Gendot
Cabe gendot memiliki nama lain cabe habanero. Sayuran yang berasal dari Meksiko ini dapat tumbuh di suhu yang dingin seperti daerah Dieng.
Di antara jenis cabe yang lain, cabe gendot memiliki bentuk yang unik, yaitu mengembung dan bulat.
Meski begitu, ternyata cabe gendot menjadi salah satu cabe terpedas, lho.
Tingkat kepedasannya berada di angka 350.000 SHU (Scoville Heat Unit). Wih, pedas banget kan?
Di dalam cabe ini juga terdapat biji berwarna hitam yang mengandung capsaicin yang tinggi. Zat inilah yang akan membuat kamu merasa panas dan pedas ketika memakannya.
Karena rasanya pedasnya yang menggigit inilah cabe gendot sering kali diolah menjadi pelengkap tumisan dan hidangan seperti opor ayam maupun gulai kambing.
Nah, itulah tadi keempat jenis cabe ijo yang bisa dijadikan sebagai bahan untuk sambal ijo yang lezat.
Oh iya, biar tampilan warna sambal ini lebih menarik dan segar, pastikan untuk memilih jenis cabe ijo yang berkualitas, ya.
Bahan yang berkualitas tentu akan memengaruhi rasa dan tingkat keawetan sambal kamu, lho.
Hindari memilih bahan yang sudah layu dan kusam karena selain membuat sambal kamu cepat basi, penggunaan bahan yang kayak gini juga membuat sambal kamu jadi cepat basi.
Kalau kamu mau sambal yang sudah pasti baik kualitasnya, mendingan kamu cobain aja Uleg Sambal Ijo Finna. Karena sambal kemasan Finna dibuat dengan bahan pilihan dan memiliki cita rasa Nusantara.
Soal rasa udah gak usah ditanya, pokoknya Uleg Sambal Ijo Finna mantap pedasnya!