Kerupuk udang memang jadi makanan lezat yang disukai banyak orang.
Rasa kerupuk yang gurih dan punya suara keriuk ketika dimakan, membuat siapa aja senang untuk menyantapnya.
Gak heran, kalau suara keriuk dari kerupuk bikin balita penasaran dan tertarik untuk mencobanya.
Apalagi balita yang udah memasuki masa MPASI (Makanan Pendamping Asi), cenderung lebih penasaran dengan berbagai hal yang ada di sekitarnya. Termasuk juga dengan rasa kerupuk.
Gak bisa dimungkiri kalau kerupuk itu bisa bikin selera makan jadi bertambah. Hal inilah yang membuat banyak orang tua menjadikan kerupuk sebagai ‘senjata’ biar anaknya mau makan.
Lalu, sebenarnya bolehkah kerupuk dikonsumsi oleh balita? Simak jawabannya di artikel ini, ya.
Daftar Isi
Kandungan Gizi Kerupuk Udang
Sebelum masuk ke pembahasan mengenai boleh atau tidaknya balita mengonsumsi kerupuk, ada baiknya juga untuk mengetahui terlebih dulu kandungan gizi dari kerupuk udang itu sendiri.
Kerupuk memiliki kandungan gizi yang berbeda-beda tergantung pada ukurannya.
Untuk kerupuk ukuran sedang, ia mengandung 43 gram protein, 3,26 gram karbohidrat, dan 2,29 gram lemak.
Kalori yang terdapat pada kerupuk juga terhitung rendah, yakni hanya 35 kkal kalori aja.
Meski begitu, makan kerupuk juga punya banyak manfaat yang baik buat tubuh, lho.
Kerupuk dipercaya bisa menjaga kestabilan gula darah dan menurunkan tingkat stres.
Kandungan kalsium dan fosfor pada kerupuk juga bermanfaat dalam membantu menumbuhkan dan memperkuat gigi yang baru tumbuh pada balita.
Bolehkah Kerupuk Udang Dikonsumsi oleh Balita?
Setelah mengetahui kandungan gizinya, jadi bolehkan kerupuk dikonsumsi oleh balita?
Mengutip dari laman okezone.com, Dokter Spesialis Anak, dr. Conny Tanjung, Sp.A(K), mengatakan bahwa boleh saja memberikan kerupuk pada anak. Terlebih, kalau usianya sudah di atas satu tahun.
Jadi, usia anak yang udah lebih dari satu tahun ini dianggap aman untuk mengonsumsi kerupuk. Di usia tersebut, anak lebih bisa bebas dalam menerima asupan makanan.
Karena bagian terpenting saat tumbuh kembang anak adalah memastikan kalau kebutuhan nutrisinya terpenuhi dengan baik.
Sayangnya, di usia-usia tersebut, sering kali para orang tua mengeluhkan mengenai kondisi anaknya yang susah buat makan. Nah, pemberian kerupuk boleh jadi cara agar nafsu makan anak bertambah.
Meski begitu, tetap perhatikan porsi kerupuknya, ya. Soalnya, segala yang berlebih juga pastinya gak baik.
Tips Aman Makan Kerupuk Buat Balita
Biar lebih tenang, perhatikan tips aman makan kerupuk buat balita ini.
Konsumsi Kerupuk dalam Porsi Wajar
Perhatikan jumlah kerupuk yang dikonsumsinya dalam sehari.
Hindari memberikan wadah kerupuk besar secara langsung. Kamu bisa memisahkannya ke dalam mangkuk plastik atau wadah yang ukurannya lebih kecil.
Imbangi dengan Makanan Sehat Lainnya
Imbangi juga anak agar makan makanan yang sehat seperti sayuran atau buah-buahan kayak brokoli, sayur bayam, buah alpukat, dan yang lainnya.
Selain itu, beri juga makanan sehat seperti daging rendah lemak yang ada pada ikan atau daging ayam tanpa kulit.
Pilih Merek Kerupuk Udang Terbaik
Hal yang gak kalah penting lainnya adalah dengan memilih merek kerupuk kemasan terbaik.
Kamu bisa memperhatikan apakah kerupuk tersebut udah punya izin edar dari BPOM atau belum.
Dengan adanya label BPOM pada kemasan, menandakan kalau kualitas produk udah terjamin aman untuk dimakan.
Kamu bisa pilih merek kerupuk udang Finna aja yang udah pasti juaranya kerupuk Indonesia.
Soalnya kerupuk komposisi kerupuk udang ini udah pasti hanya mengandung bahan terbaik yang aman dikonsumsi. Terlebih, kerupuk dari Finna ini gak perlu dijemur dulu alias bisa langsung digoreng.